14
Selamat merayakan hari kasih sayang untuk semua orang yang pandangannya mulai kabur dan isi kepalanya penuh, sesak, dan buntu.
Pada setiap ruang yang berisikan tanda-tanya, kita seringkali merasa bahwa banyak bagian perlu di isi.
—
Menimang kembali seribu satu hal-hal yang bahkan tidak punya jawaban, atau belum sempat terpecahkan. Aneh, ya? Padahal, siapa sangka akhirnya akan kembali duduk melamun sambil mendengarkan lagu-lagu cinta di sudut tempat kopi sambil berdehem panjang menikmati secangkir americano dingin, merutuki diri sendiri.
— di ujung sebelah sana, ada jemari yang mengisi jemari lain sambil sibuk menangkap gambar “bahagia”, sementara di ujung lain, tersaji potret keluarga bahagia; yang ayahnya merapikan rambut dan mengusap pipi sepasang anak kecil sambil ibunya sibuk memesan makanan. — entah coklat panas, nasi goreng, atau pancake di hari dingin.
Kita ini ya, dan segala apapun itu — mengemas lagi barang-barang yang digelatakan sembarang selama satu tahun penuh ini.
Mengingat kembali hiruk pikuk, pelik, dan pekaknya Jakarta; sesekali menukar peluk sambil mengusap kedua pelupuk mata yang mulai berair saat mendengarkan Hanya kau sambil membayangkan Indahnya masa-masa jatuh cinta dan berdiri dan jatuh lagi.